26 Agu 2012

Cerita SMU| Gara Gara Tugas Kliping

Zaki adalah ketua OSIS di SMU tempatku sekolah. Dia salah satu panitia MOS yang paling di sukai oleh teman teman termasuk aku. Gaya bicaranya sangatlah berwibawa. Dia tinggi, putih dan sangat ganteng. Wajahnya mirip actor India dan dadanya juga sedikit berbulu, terlihat dari gaya berpakainnya yang selalu melepas kancing atas bajunya.

Walaupun banyak Ploncoan yang kami alami selama MOS tetapi keberadaan Zaki membuat semuanya menjadi sangat asyik di jalani.
Yang paling membuatku senang adalah mengetahui bahwa Zaki juga tinggal di asrama, hanya berjarak satu kamar saja denganku.

Suatu hari aku tak sengaja lewat di depan kamarnya, dan sekilas kulihat dari jendela kamarnya yang terbuka Zaki sedang tiduran diatas ranjang dengan hanya mengenakan celana dalam ketat berwarna biru muda. Badannya benar benar terlihat bagus. Kulit yang putih bersih dan bulu paha yang cukup lebat. Sayang dia waktu itu tidur tengkurap jadi aku hanya bisa melihat bongkahan pantatnya yang sangat gempal terbalut celana dalam tipis.

Karena khawatir ada yang memperhatikan, akhirnya aku buru buru menuju kamarku. Acara tidur siangku hari itu benar benar kacau karena memikirkan tubuh Zaki yang sangat seksi.



Jam 3 sore, seperti biasanya semua penghuni asrama harus mandi dan mempersiapkan diri untuk sholat ashar berjamaah di Mushalla. Akupun bergegas menuju kamar mandi sebelum para pengurus asrama berteriak membentakku.

Di kamar mandi yang memang hanya bersekat oleh dinding tanpa pintu yang terdiri atas masing 5 ruang disisi kiri dan kanan aku paling suka mengantre di kamar mandi paling pojok. Sungguh sebuah kebetulan yang sangat menyenangkan, ternyata di kamar mandi paling pojok ada Zaki yang sedang mandi. Akupun tersenyum gembira ketika Zaki menolehkan muka melihatku yang sedang antre. Sayang dia tak sekalipun mau membalikkan badannya. Tetapi aku tetap senang bisa melihat badannya yang besar, tinggi dan kekar dari belakang. Apalagi pantatnya yang sangat montok benar benar membuat aku tak kuasa menahan hasrat. Tetapi aku tetap berusaha mengontrol diri karena di sebelahku juga banyak sekali orang yang sedang mengantre.

Setelah selesai mengenakan pakaiannya Zaki keluar dan menepuk pundakku mempersilahkan aku untuk menggunakan kamar mandi. Akupun mengangguk sambil tersenyum kepadanya.

Hari terakhir MOS, setiap siswa baru di haruskan membuat sebuah kliping olahraga untuk diserahkan kepada panitia dan rencananya akan dipasang di mading sekolah.

Aku yang tinggal diasrama tentu saja kesulitan mencari bahan bahan yang aku perlukan. Kesulitanku itu aku utarakan kepada Zaki dan syukurnya dia justru menawarkan diri untuk membantuku.

Sore itu selepas sholat ashar, aku langsung ke kamar Zaki untuk membuat Kliping. Ternyata dia sudah menyiapkan semua bahannya untukku. Sebelum mulai, aku memilih membuka semua Koran olahraga yang disiapkan oleh zaki untuk menentukan tema kliping yang akan kubuat. Akhirnya aku memilih tema Binaraga dan Pola Hidup Sehat.
Selain karena materi mengenai Binaraga dan Hidup Sehat yang banyak tersedia, alasan lainnya aku memilih Tema itu adalah karena gambar gambarnya yang sangat menarik.

Melihat aku memilih tema itu, Zaki hanya tersenyum kecil sambil meraih dan gunting membantuku menggunting beberapa gambar.
Posisi duduk Zaki yang hanya mengenakan sarung sangat menyita perhatianku. Dia duduk berjongkok meenghadapku dan mataku tak bisa lepas memperhatikan jendolan yang tercetak disarungnya. Tanpa aku sadari ternyata zaki mengetahui kalau aku sedang memperhatikannya.

“Kamu lihat apa?” katanya bertanya padaku

Aku benar benar gugup dan hampir tak bisa menjawab pertanyaannya.

“Tidak ada, Kak” kataku terbata bata.

Tanpa berkata lebih lanjut dia mendekatiku dan meraih tanganku lalu menempelkannya di gundukan celana dalamnya.

“Kamu lagi merhatiin ini, kan?” katanya sedikit agak kasar. Aku kembali hanya diam seribu bahasa.

Tiba tiba dia beranjak dan menuju pintu. Aku kira dia akan keluar tetapi dia malah mengunci pintu kamarnya. Lalu dia langsung membuka sarungnya dan kembali mendekatiku.

“Pegang!” katanya sambil kembali meraih tanganku dan menempelkannya ke celana dalamnya.

Aku benar benar gemetaran. Tetapi dia malah menggosok gosokkan tanganku di selangkangannya. Aku bisa merasakan benda yang tadinya kenyal itu mulai mengeras. Akupun memberanikan diri menyelipkan tanganku kedalam celana dalamnya. Bulu bulunya cukup lebat, dan batangnya sangatlah besar dan kokoh. Akupun mengocoknya perlahan. Zaki hanya terpejam menikmati kocokanku.

Aku benar benar tidak percaya kalau aku sedang memegang benda hangat milik Kakak kelasku yang notabene adalah ketua OSIS disekolahku.
Puas merasakan kocokan tanganku, Zaki menarik badanku menuju ranjangnya dan dia langsung menindihku sambil menggoyang goyangkan pantatnya. Untuk pertama kalinya saat itu aku merasakan hangatnya ciuman cowok di leherku. Tetapi goyangan Zaki membuat kontolku terasa sakit karena tertindih. Akhirnya akupun meminta dia untuk menggesekkan kontolnya di pahaku saja. Dengan penuh nafsu dia menggenjot pahaku sambil sesekali melepaskan ciuman di bibir, leher dan telingaku.

Keringat mulai meleleh di tubuh kami tetapi kami sama sama belum menggapai apa yang kami inginkan.

“kamu mau coba jadi atas” kata Zaki bertanya padaku

Aku hanya mengangguk pelan. Lalu akupun membalikkan badan Zaki, dan kulihat peluh yang meleleh di pundaknya terlihat sangat menggairahkan. Karena nafsu yang sudah benar benar menggelora, aku lebih memilih menggesek gesekkan kontolku di bongkahan pantat Zaki yang gempal. Rasanya sangat hangat sekali. Zaki sepertinya juga sangat menikmatinya.

Suara erangan lirih Zaki membuatku tak kuasa menahan luapan lahar yang langsung muncrat ke pundak Zaki. Tetapi dia belum selesai. Zaki menggamit tubuhku dan menciumku dengan lebih kuat lalu diapun menggapai klimaks.,

Dengan nafas yang masih terengah engah aku meraih pakainku dan meninggalkan kamar Zaki tanpa memperdulikan Tugas Kliping yang harus kuselesaaikan.