11 Jan 2012

HITAM PUTIH KEHIDUPAN 4| Hari Hari Di Luar Asrama Bagian 3


Orang itu ternyata adalah pria yang dari tadi kami intip. Entah bagaimana dia bisa tiba tiba berada di depan kami. Tetapi yang aneh dia ternyata sendirian. Dia tidak bersama perempuan cantik yang tadi di entotnya.

Aku dan Danar langsung menyambar pakaian kami masing dan menutupi kemaluan kami. Tetapi rasa malu kami sudah tak mungkin bisa kami tutupi.

“Ngapain kalian disini?” Tanya si pria tersebut penuh selidik.

“Nggak ada Om” jawabku dengan Danar serentak sambil menundukkan muka.

“Jangan bohong kalian, Saya tahu koq dari tadi kalian ngintipin saya lagi ngentot” jawab si Om.

“Sumpah Om, kami ga ngintipin Om” jawab Danar sambil tiba tiba bersujud di kaki laki laki tersebut.

“Terus ngapain kalian ngocok berdua kalau kalian tidak lagi ngintipin saya?” Tanya si Om

“Kita ga lagi ngocok koq Om” kata Danar sambil merapikan kaos yang menutupi kemaluannya.

“hhh” si Om mendesis lalu berjongkok di depan kami. Dia tiba tiba menarik kaos dan celana yang menutupi Kontol kami berdua yang masih setengah ereksi.

Sambil tersenyum, laki laki itu tiba tiba memegang kontolku “Ini kan buktinya, kalian tadi habis ngocok sambil ngintipi aku” katanya kepada kami berdua.


Aku dengan Danar hanya bisa saling pandang.

“Sudahlah kalian mengaku saja, Lagian dari awal aku sudah tahu kalau kalian ngintipin aku. Bahkan waktu aku ngentot tadi aku juga merhatiin kalian”

Kembali kami berdua hanya terdiam.

“kalian tau, gara gara di intipin sama kalian. Saya tadi tidak bisa keluar” kata si Om sambil mengangkat daguku. Aku tak berani menatapnya.

“Sekarang kalian pilih, mau saya bawa kalian ke kantor polisi atau ke kelurahan?” kata laki laki itu yang sontak membuat aku dan Danar gemetaran.

“Ampun Om, Ampun” Danar kembali bersujud persis di Kaki laki laki itu.

Laki laki itu kemudian berdiri dan mengitari kami berdua. Sebenarnya ada pikiran untuk berontak atau kabur dari orang itu tetapi sangat tidak mungkin. Badannya sangat besar dan kekar. Sedangkan aku hanyalah remaja kelas II SMP dan Danar baru kelas I SMA.

Laki laki itu terus saja mengitari kami berdua. Tiba tiba dia memegang tengkuk ku dan meraba punggungku.

“Badan kamu OK juga, Putih dan montok” kata laki laki itu sambil terus meraba punggungku ke bawah hingga pantatku. Aku hanya terdiam dan memandangi Danar di sebelahku.

Puas meraba raba tubuhku, laki laki itu berpindah ke Danar. Dia menarik kaos danar yang hanya di tumpuk di pangkuannya lalu dia memegang dagu danar lalu mengangkatnya.

Dia mamandangi Danar dengan tajam

“Umur kamu berapa?” tanyanya pada Danar

“16 tahun Om” jawab danar seadanya

“masih kecil tapi kontol kamu besar sekali. Hampir sama kayak punyaku” kata si Om itu sambil memegangi kontol Danar yang sudah lemas.


Bersambung->

Related Post