23 Jan 2012

HITAM PUTIH KEHIDUPAN 6| BERMALAM DI RUMAH AGUNG 1


Indonesian Sexy Hunk| Gion Daniel, Finalis Cover boy Aneka Yes 2005
Setelah cukup lama berputar putar mengendarai motor bersama Aging, Danar dan Bli Nyoman akhirnya kami memutuskan untuk makan malam di sebuah warung lalapan. Selain tempatnya yang agak sepi dan berada di pojok lokasi pasar malam, menu lalapan disana juga cukup beragam.

Aku dan Agung kompak memesan Bebek Bakar sedangkan Bli Nyoman dan Danar memilih menu Ayam Panggang.

Malam yang cukup Indah, suasana pasar malam yang cukup ramai juga membuat suasana malam terasa semakin menyenangkan.

Sambil menyantap makanan yang kami pesan, sesekali kami juga bercanda gurau memperhatikan orang orang yang hilir mudik di hadapan warung tempat kami menikmati makan malam.

Setelah perut terasa kenyang, kamipun memutuskan untuk pulang. Sebelum sempat naik ke Motor Agung, aku meminta Danar untuk memberitahukan kepada orang tuaku kalau Aku akan menginap di rumah Agung.

Aku yakin orang tuaku tidak akan marah karena mereka juga cukup kenal dengan orang tuanya Agung yang bertugas sebagai Kapolsek yang kantornya persis di sebelah rumahku.

Angin malam terasa sangat menusuk ke tubuh kami yang mengendarai motor dengan hanya mengenakan kostum bola. Yang lebih kasihan pastinya Agung karena dia yang mengemudi. Dia pasti sangat kedinginan.

“Pat, peluk aku dong!” Pinta Agung sambil meraih tangan kiriku dan melingkarkannya di pinggangnya

Akupun memeluk Agung dengan sangat erat sekali. Tubuh kekar Agung mampu memberikan aku sedikit kehangatan dari dinginnya terpaan angin malam.

Tak puas dengan hanya memeluk Agung akupun memasukkan kedua tanganku ke dalam kaos Agung dan meraba raba perut bagian bawahnya yang di tumbuhi bulu bulu halus yang tersambung ke bagian pubic hairnya.

Aku semakin merasa hangat. Melihat aku melakukan hal itu Agung memperlambat laju motornya dan dia malah membimbing tanganku menerobos celananya dan mengusap bulu bulu jembutnya yang lebat.




“Enak sekali Pat, Kebawah lagi dong” pinta agung sambil kembali menuntunku meraih kontolnya yang sudah mulai ereksi.

Ouuuughh, benda kenyal itu mulai berdenyut dan terasa sangat hangat di dalam genggaman tanganku. Akupun mulai mengelus elusnya dengan sangat lembut. Benda itu mengeras dan menjulang bak rudal yang siap melesat.

Ku benamkan mukaku di punggung Agung dan menikmati aroma tubuh yang sangat sexy sambil tanganku terus bergerilya merogoh batang besar dan panjang yang tersembunyi di balik celana Agung.

Cairan precum mulai menetes dari balik kulup kemaluan agung. Aku tak ingin Agung keluar terlalu cepat. 
Akupun lantas memilih memainkan biji pelernya yang juga sudah mengeras. Sesekali agung menggelinjang.

Tak berlangsung lama, kamipun tiba di depan rumah Agung. Sebuah rumah yang cukup besar dan bagus untuk ukuran Perumahan Polisi.

Bersambung Ke Bagian 2