24 Jan 2012

HITAM PUTIH KEHIDUPAN 6| Bermalam Di Rumah Agung 2


Rumah kediaman Agung adalah yang paling besar diantara rumah lainnya. Mungkin karena ayahnya Agung seorang Kapolsek jadi dia mendapatkan rumah yang lebih besar dari yang lainnya.

Sekeliling Komplek terlihat Sepi sekali bahkan rumahnya Agung sendiri sangat gelap. Tidak ada lampu yang menyala sama sekali padahal rumah yang lain rata rata terang benderang.

“Eeh Gung, kamu habis darimana?” tiba tiba seorang Polisi muda berwajah sangat tampan dengan pakaian seragam lengkap datang menghampiri kami.

“Bang jaka, ga ada bang. Tadi habis main bola terus langsung keluar cari makan” jawab Agung seadanya.

“Gini gung, tadi bapak sama ibu kamu nitip kunci rumah sama saya. Katanya mereka mau menginap di rumah nenek kamu biar besok pagi pagi bisa langsung ikut Upacara tebar abu” kata pak polisi yang bernama Jaka tersebut.

“Oh ya bang, terima kasih” jawab Agung

“Memangnya kamu ga ikut upacara sama mereka?” kembali Tanya pak jaka sambil merogoh sesuatu di kantong celananya.

“Saya ga bisa bang soalnya besok saya ada semester” jawab agung sambil meraih kunci yang disodorkan oleh pak Jaka.

“O ya bang, ini kenalin teman saya Patra” kata agung memperkenalkan saya ke Pak Jaka.

Tangan Pak Jaka terasa sangat kasar dank eras. Mungkin karena terlalu banyak latihan fisik.

“Memangnya Patra sudah kuliah?” Tanya Pak Jaka sedikit heran melihat saya sambil melepaskan tangannya dari tangan saya.

“belum pak, saya masih SMP kelas II” jawabku sambil menunduk

“Terus koq bisa temenan sama Agung yang sudah Kuliahan?” kembali pak Jaka bertanya ke saya

“Dia itu teman saya main Bola,Bang. Malam ini dia mau nginep disini”  jawab agung menjelaskan maksud keberadaanku dirumah agung.

“Ngomong ngomong Abang ga tugas mala mini?” Tanya agung balik ke Pak Jaka

“Tugas sih gung, tapi kan bapak kamu lagi ga ada. Jadi Abang pengen istirahat semalam aja gung. Kamu jangan bilang bilang bapak kamu ya” Pinta Pak Jaka kepada Agung sambil memegang pundak Agung.

“Beres bang..Kayak Abang ga kenal agung aja” jawab Agung sambil nyengir.

Aku yang melihat Pak Jaka seperti itu hanya bisa tersenyum simpul. Ternyata Polisi doyan Bolos juga ya. Gumamku dalam hati.

Melihat Pak Jaka yang begitu gagah dengan seragam lengkapnya, aku jadi berfikir mungkin enak juga kalau aku menjadi seorang Polisi seperti Pak Jaka.

Ruang tamu rumah Agung cukup luas. Di dindingnya banyak terpajang lukisan lukisan pemandangan alam. Untuk memanjakan tamu yang datang, tak lupa orang tua agung menaruh sebuah TV berukuran 14 Inch lengkap dengan VCD player dan sub woofer.

“Mau nonton TV?” Tanya agung kepada aku dan Pak Jaka yang duduk manis di sofa sambil memperhatikan setiap sudut rumah agung.

“VCD aja gung” tiba tiba Pak Jaka yang menjawab

“Kalau nonton VCD di kamar saya aja Bang. Soalnya VCD yang itu belum di perbaiki” jawab Agung sambil mengajak kami berdua menuju kamarnya yang terletak persis di sudut sekali.

Rumah itu sepertinya terdiri atas dua buah kamar tidur, Ruang tamu, satu dapur, dan sebuah Toilet yang berhadapan langsung dengan pintu kamar Agung.

Kamar Agung cukup luas, ukurannya 4x4 m2. Disana terdapat sebuah ranjang besar berukuran King Size, sebuah meja belajar, dan sebuah Komputer.

“Mana TV-nya gung?” Tanya Pak jaga

“Kita nonton di computer saja Bang. Ini juga ada VCD Playernya. Emangnya Bang Jaka mau nonton Film apa?” Tanya agung ke Pak Jaka
 Sebelum menjawab pertanyaan Agung, Pak Jaka sempat menoleh kearah saya.

“Kamu pernah nonton film Bokep?” Tanya Pak Jaka kepadaku yang duduk persis di sampingnya
Aku hanya mengangguk. Aku merasa agak malu dan canggung dengan kehadiran Pak Jaka bersama kami.

“Bokep aja gung. Abang lagi pengen banget nih” Pinta Pak Jaka

“Nanti kalau abang ga nahan, gimana?” Tanya agung sambil tersenyum memperhatikan kea rah selangkangan Pak Jaka.

“Ya gampang lah gung, kan bisa langsung ke kamar mandi” jawab Pak Jaka sambil menutupi tonjolan di celananya dengan tangannya.