24 Jan 2012

HITAM PUTIH KEHIDUPAN 6| Bermalam Di Rumah Agung 3


Pak Jaka sebenarnya sudah menikah dengan satu orang anak. Tetapi istrinya tinggal di rumah orang tuanya karena baru saja habis melahirkan.Tentunya sudah cukup lama Pak Jaka tak berhubungan seks.

Begitu Film dimulai Pak Jaka yang tadinya berada di sampingku bergeser maju agak kedepan. Sedangkan aku dan Agung memilih bersandar di ujung ranjang.

Film yang kami tonton adalah Film Thailand yang menampilkan adegan seorang cewek di kerjai oleh dua orang cowok ganteng bertubuh besar dan kekar.

Ketika memasuki adegan si cewek menghisap kontol salah satu cowok lawan mainnya sambil memeknya di cucup oleh cowok yang satunya lagi, tiba tiba Pak Jaka terlihat melonggarkan ikat pinggang celananya.

“ooughhh Gung, itu pasti enak sekali rasanya” kata pak jaka sambil mengelus elus kontol yang sudah mengeras di balik celananya.


“Emangnya Abang ga pernah di isep sama istri abang?” agung balik bertanya

“Dia ga pernah mau gung, katanya jijik. Padahal aku pengen banget ngerasain di isep” kata Paka jaka yang sekarang sudah mulai memelorotkan celananya.

Aku dan Agung yang melihat aksi Pak Jaka seperti itu semakin horny, tanganku tak kuasa menahan diri untuk menerobos celana Agung dan meremas remas kontol besar yang sudah sangat tegang itu. Agungpun melakukan hal yang sama. Tapi kami sangat berhati hati agar tak di lihat oleh pak Jaka.

Sebenarnya yang lebih membuat aku horny adalah bongkahan pantat Pak Jaka yang terlihat menumpuk tepat di hadapanku. Ingin rasanya jari tanganku menerobos lipatan pantat itu.

“Abang pengen ga di hisap seperti itu?” tiba tiba Agung memberanikan diri bertanya ke pak Jaka sambil melepaskan tangannya dari kontolku.

Pak Jaka menoleh kearah Agung. “Emang siapa yang mau ngisep?” Tanya pak jaka sambil terus menggenggam kontolnya yang ternyata sangat besar seperti buah terong.

Agung bergerak menuju ke Pak Jaka dan tanpa banyak bicara agung meraih kontol besar pak Jaka lalu membenamkannya ke dalam mulutnya.

Pak Jaka tak mampu berbuat apa apa, dia hanya mendesah sambil memejamkan matanya. Pantatnya mulia terlihat maju mundur seolah bergoyang memompa kontolnya kedalam mulut Agung.

Menyaksikan Pak Jaka yang sudah terbuai Nafsu membara, aku memberanikan diri memeluknya dari belakang dan melepaskan kancing bajunya satu persatu.

Kini Pak Jaka sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh kekarnya.  Aku meraba dada kekar Pak Jaka sambil memelintir puting susunya. Dia mengerang kenikmatan dan langsung meoleh kearahku. Bibirnya yang tipis langsung menyambar bibirku dan memagutnya dengan sangat kuat. Lidah kami bergumul saling hisap satu sama lain.

Puas merasakan ciuman maut Pak Jaka, aku ikutan bersujud di selangkangannya dan memainkan buah pelernya yang menggelantung di bawah buah terong yang terbenam di dalam mulut Agung.

Hanya desahan dan rancaun kata “ooughhh enak, ooughhh nikmat sayang” yang terdengar dari mulut Pak Jaka.

Kini Agung mendorong tubuh Pak Jaka hingga terbaring. Agung pun mengambil posisi 69. Awalnya Pak Jaka terlihat ragu untuk menyentuh Kontol Agung yang ukurannya hampir sama dengannya. Namun perlahan dia mulai memeganginya, mengelusnya dan sedikit demi sedikit menjilatnya dengan ujung lidahnya hingga akhirnya membenamkah kontol Agung kedalam mulutnya. Agung pun mengentoti mulut Pak Jaka sampai dia tersedak beberapa kali.