3 Nov 2012

After The Sunset| Make Love on The Beach 2-END



 After The Sunset 2 -END
Tanpa menunggu persetujuanku Rizal langsung membuka pakaiannya. Untuk pertama kalinya aku melihat badan kekar Rizal secara langsung tanpa terbungkus seragam satpam atau pakaian lainnya. Badannya ternyata jauh lebih bagus dari yang pernah aku bayangkan.

Melihat Rizal membuka Pakaian, Wayan juga langsung melucuti pakaiannya. Meskipun tidak sekekar badan Rizal, tetapi badan Wayan juga sangat bagus. Perutnya rata walau tidak six pack. Dan wow..ternyata Wayan langsung telanjang bulat. Aku tidak bisa mengalihkan perhatianku dari buah terong yang menggelantung di selangkangannya dan dua biji pelir yang juga sangat besar.
“Ayo mandi!” katanya sambil menarik tanganku

Aku tidak bisa menolak ajakan mereka. Akupun membuka pakaianku, tetapi tidak dengan celana dalamku. Karena aku takut kalau sampai mereka melihat kontolku yang sudah setengah ngaceng. Lagipula Rizal juga tidak membuka celana dalamnya.


Kontol Besar
Wayan sepertinya tidak rela kalau harus bugil sendirian, dia menarik celana dalam Rizal dari belakang. Terlihat dengan jelas pantat Rizal yang montok. Tidak hanya sampai disitu, wayan juga menyempatkan diri melayangkan tamparan ringan di bongkahan pantat Rizal.
“buiighhh, bokong semok” kata wayan meledek Rizal.
“Sialan lo, yan” jawab Rizal sambil mengelus pantatnya bekas di tepuk wayan.
“Eeihh tu Patra belom buka Celana Dalam” kata wayan menunjuk kearahku
Aku yang tidak mau bugil, berlari menuju pantai tapi mereka berdua berhasil menangkapku aku.  Rizal mengunci kedua tanganku sementara Wayan melucuti celana dalamku. Kini aku benar benar telanjang tetapi Rizal tidak mau melepaskan kunciannya.
“Angkat dia Yan, kita lemparin ke Air” kata Rizal mengajak Wayan yang langsung mengekang kakiku. Aku meronta tapi mereka berdua terlalu kuat.
“Plaaakkk” badanku terasa pegal dan perih karena mereka melemparku kea rah air yang dangkal.
Melihat aku mengerang, Wayan malah tertawa cekikikan…

Diam diam aku bangkit dan langsung mengunci badan Wayan lalu mendorongnya kea rah deburan ombak tapi malah tanganku ditariknya sehingga aku ikut bergumul dengannya. Meski kami berdua terhempas oleh ombak, Wayan tak juga mau melepaskan tanganku sementara Rizal hanya duduk menunggu Ombak mengguyur tubuhnya.

Sesekali mataku dan Wayan beradu. Tatapannya sangatlah teduh. Aku tak kuasa membalas tatapan itu, Aku berusaha melepaskan tanganku tetapi Wayan semakin erat menggenggamnya.

Tiba tiba ombak yang cukup besar menghempas kami berdua. Aku yang kaget langsung memeluk tubuh wayan. Kali ini muka kami sudah hampir menempel satu sama lain. Dan oooughh.. wayan melepaskan sebuah ciuman dibibirku. Entah Rizal melihat kami atau tidak. Tapi Wayan membawaku agak menjauh dari Rizal lalu kembali mendaratkan mulutnya di mulutku. Karena merasa agak aman dari pandangan Rizal, aku memberanikan diri membalas ciumannya. Lidah kamipun saling gamit, saling hisap dan sesekali ciuman wayan mendarat di leherku.

Kontol Gede
Aku merasakan kehangatan luar biasa meskipun tubuhku masih berada didalam air. Perlahan tangaku merayap menggapai selangkangan Wayan, dan..oughhhh,,,, batang kontol yang sangat panjang dan gemuk itu sudah sangat keras. Aku meremasnya dengan pelan sambil sesekali mengocoknya perlahan. Wayan sangat menikmatinya. Kami berdua benar benar terbuai dan tidak menyadari kalau Rizal sudah berada persis di samping kami.

Aku langsung menarik tubuhku dari rangkulan wayan dan pura pura mumbasuh mukaku.
Rizal sama sekali tidak berbicara apa apa. Tapi tangannya tiba tiba menggamit badanku dan dia mengelus dadaku dengan pelan.

Melihat Rizal melakukan itu, wayan tidak mau kalah. Dia kembali melanjutkan aksinya mecium bibirku sambil tangannya manggapai pundak Rizal dan mengelusnya.

Aku yang sudah lama penasaran dengan Kontol Rizal langsung mendaratkan tanganku ke selangkangannya dan ooughhhh kontolnya juga sangat besar. Walaupun tidak sepanjang kontol Wayan tetapi jembutnya jauh lebih lebat dari wayan.

Kami benar benar sudah gila. Air laut yang tadinya dingin kini terasa hangat sekali.
“Ke pinggir yuk” bisik wayan di telingaku
Aku dan Rizal hanya mengangguk. Sambil berjalan menuju hamparan pasir pantai, tanganku tak aku lepaskan dari Kontol mereka berdua. Merekapun sambil bergilir menciumi tengkukku.

Fat Cock
Begitu sampai di bibir pantai, aku langsung mengarahkan wajahku ke selangkangan wayan dan menjilati setiap inchi dari Kontolnya yang besar berurat. Sementara mulutku menjilati kontol Wayan, tangan kiriku mengocok kontol Rizal.
“ooughhhh” suara erangan mereka berdua membuatku semakin terpacu
Puas menikmati kontol wayan aku mengambil kontol Rizal dan menelannya dengan mulutku. Kontolnya gemuk sekali. Rizal mengerang hebat setiap kali kontolnya aku emuut dengan agak keras.
Kini wayan duduk dan menghisap kontolku. ooughhhh hangat sekali mulut Wayan. Kontolku benar benar ludes di embatnya. Beberapa kali aku hampir keluar tapi berusaha aku tahan. Aku ingin sekali menggesekkan kontolku dia belahan pantat mereka berdua.
Aku menggamit pantat Rizal dan memijitnya dengan keras, dia menggelinjang luar biasa. Lalu aku susupkan jari tengahku di sela sela kokohnya belahan pantat Rizal dan ooughhh sangat hangat sekali. Bulu bulu halus yang menghiasi belahan pantat itu benar benar memberikan sensasi luar biasa kepadaku.
Tak kuasa menahan diri aku langsung bangkit dan membelakangi Rizal. Badannya aku dorong kedepan agar dia membungkuk lalu kontolku yang sudah sangat mengeras perlahan aku gesek gesekkan di sela sela Pantat Rizal yang kokoh itu. Tak hanya itu, aku juga mencoba menusuk lubang pantat Rizal tetapi Lubang itu terlalu sempit.
Puas dengan pantat Rizal aku melirik Wayan yang posisinya memang sudah nungging sambil menikmati kontol Rizal di mulutnya. Dari belakang kuraba pantat itu dan mencoba menusukkan jariku kedalam lubangnya wayan. Tapi wayan seperti mengerang keperihan, akupun menghentikannya dan memilih untuk menggesek geseknya saja.

Kehangatan pantat Wayan hampir saja membuatku muncrat. Aku memutuskan duduk disebelah wayan dan mengocok kontolnya perlahan. Rizal mengikuti dengan duduk disampingku. Kini kami bertiga saling kocok dan oouughhh kekarnya tangan Rizal yang menggenggam kontolku membuat tubuh menggelinjang kuat dan..ooughhhhh aku keluar. Tak lama setelah itu Wayan juga muncrat ditanganku.

Aku dan Wayan kini membantu Rizal untuk keluar. Wayan memilih memainkan dua buah Biji pelir Rizal sementara aku memijat bongkahan pantatnya dan tak lama “ooooooouuughhhh” Rizal mengerang kencang dan menyemburkan lahar panas yang begitu banyak.

Kami bertiga terkapar kelelahan. Wayan meraih tanganku dan mengusapnya lembut sementara Rizal hanya memandangiku yang tak mau melepaskan tanganku dari Kontolnya.