20 Jan 2012

HITAM PUTIH KEHIDUPAN 5| Hari Hari Terakhir Bersama Danar Bagian 5

Pemandian Pandanan Part 2


“Hey Gung, mau mandi?” Tanya orang itu ke Bli Agung.

“ooh Ya lik, ini baru habis main bola. Jadi kami kesini buat mandi” jawab Bli Agung.

Bli Agung kemudian memperkenalkan Aku, Danar dan Bli Nyoman kepada lelaki tersebut yang bernama Khalik. Dia teman kuliahnya Bli Agung.

Khalik berperawakan sangat tinggi sekali. Mungkin tingginya sekitar 180cm dengan badan tegap dan kokoh. Wajahnya sangat gagah sekali. Kulitnya hitam manis dengan mata agak lebar dan rambut kriting yang di pangkas pendek sekali.

Dia terlihat seperti Almarhum Adjie Massaid dengan senyum yang juga sangat menawan. Kebetulan Khalik memang asli dari Pandanan.

“kamu, mau mandi juga?” Tanya Bli Agung ke Khalik yang memang sudah melucuti pakaiannya.

“Iya nih, gung. Tadi aku habis main Bulutangkis. Gerah sekali” jawab Khalik sambil menaruh pakaiannya di atas jemuran yang terbuat dari pohon bamboo.

Melihat kami semua yang masih mengenakan Celana dalam, Khalik juga urung membuka Celana dalamnya. Mungkin dia malu karena kami belum membuka Celana dalam kami.

Di Balik bungkusan celana dalam Merk Rider berwarna hitam, tercetak jelas bongkahan pantat Khalik yang sangat sempurna. Di depannya terbungkus sesuatu yang terlihat cukup besar dan terlihat agak mengeras.

“Ya, teman teman waktunya kita saksikan Kontol arab” tiba tiba Bli Agung membuka pembicaraan sambil menunjuk kearah Khalik untuk mencairkan suasana.
 Kamipun semua tertawa termasuk Khalik.


“Mau tau lebih besar mana kontol Arab sama Kontol Bali?” kata Khalik tiba tiba sambil menarik Celana Bli Agung.

Kontol Bli Agung yang setengah ereksi itu terlihat menjuntai. Gemuk dan panjang. Kuncupnya juga sedikit menganga mungkin karena hampir ereksi. Di bawahnya menggantung dua buah biji telor yang cukup besar. 

“ooughhh” tiba tiba kontolku berdenyut. Aku berbalik arah.

Tetapi di depanku sudah ada Bli Nyoman dan Danar yang juga sudah seperti ereksi. Rasa risihku pun hilang.
Tak rela di kerjai oleh Khalik, Bli Agung juga menarik celana dalam Khalik. Meskipun sempat berusaha menghindar, tetapi Bli Agung berhasil menarik celana itu.
Dan benar sekali sebuah rudal yang sangat besar, gemuk, panjang dan berurat keluar dari balik celana tersebut.

Sekilas ukuran Bli Agung dengan Khalik sama. Tetapi kontol Khalik memiliki urat yang banyak.

“Nah, sekarang siapa yang lebih besar?” Tanya Bli Agung kepada kami semua. Kami hanya diam memperhatikan mereka berdua. Tiba tiba Bli Agung menggenggam Kontolnya dan mengukurnya dengan menggunakan genggaman tangannya. Entahlah, berapa ukurannya yang pasti sangat besar dan gemuk.

Sehabis mengukur punyanya sendiri, Bli Agung tiba tiba menyambar kontol Khalik dan menggenggamnya, Khalik sempat kaget tetapi dia terdiam. Tak hanya menggenggam Bli Agung juga bertindak sedikit nakal dengan memainkan dua buah biji pelir Khalik. Sontak saja rudal Khalik menegang. Tetapi dia tetap diam tak bergerak.

Setelah membuat kontol Khalik tegang, Bli Agung hanya tertawa dan langsung menuju pancuran membasahkan badannya.