6 Nov 2012

Foto Hot Artis Indonesia| Kris Hatta di Ethnic Runaway

03.28

3 Nov 2012

After The Sunset| Make Love on The Beach 2-END

07.01


 After The Sunset 2 -END
Tanpa menunggu persetujuanku Rizal langsung membuka pakaiannya. Untuk pertama kalinya aku melihat badan kekar Rizal secara langsung tanpa terbungkus seragam satpam atau pakaian lainnya. Badannya ternyata jauh lebih bagus dari yang pernah aku bayangkan.

Melihat Rizal membuka Pakaian, Wayan juga langsung melucuti pakaiannya. Meskipun tidak sekekar badan Rizal, tetapi badan Wayan juga sangat bagus. Perutnya rata walau tidak six pack. Dan wow..ternyata Wayan langsung telanjang bulat. Aku tidak bisa mengalihkan perhatianku dari buah terong yang menggelantung di selangkangannya dan dua biji pelir yang juga sangat besar.
“Ayo mandi!” katanya sambil menarik tanganku

Aku tidak bisa menolak ajakan mereka. Akupun membuka pakaianku, tetapi tidak dengan celana dalamku. Karena aku takut kalau sampai mereka melihat kontolku yang sudah setengah ngaceng. Lagipula Rizal juga tidak membuka celana dalamnya.

After The Sunset| Make Love on The Beach 1

06.50


After The Sunset Part 1:

Menikmati Sunset di sore hari hampir sudah menjadi tradisi wajib bagi orang orang yang tinggal di daerah wisata pantai. Seperti Bali, misalnya. Setiap sore hampir ribuan orang memadati setiap pantai di bagian selatan bali hanya untuk melihat sunset sambil menikmati suasana keramaian pantai. Aku salah satu dari ribuan orang penikmat sunset tersebut.

Sore itu aku tidak sendiri karena ditemani oleh beberapa orang teman kerjaku. Salah satu dari mereka adalah seorang Satpam di Kantorku namanya Rizal. Dia berasal dari Manado tetapi menetap di Bali bersama kedua orang tuanya yang membuka warung makan khas Manado di sebuah pasar malam (pasar senggol) di daerah Denpasar. Rizal memiliki wajah yang sangat tampan kalau di bandingkan dengan satpam satpam lainnya di kantor. Sekilas dia mirip dengan bintang sinetron Dimas Andrean. Badannya juga sangat kekar.

Selain Rizal, ada juga Wayan dan beberapa teman cewek yang turut memenuhi bangku panjang di warung tipat lontong Mbok tu di Pantai XX Sore itu. Wayan adalah seorang Penyewa Surf Board. Dia kebetulan tetangga kost-nya Rizal makanya dia ikut bergabung dengan kami.

Buat kami Sunset sore itu tidaklah begitu menarik karena banyaknya kabut yang menutupi sang surya yang hendak beranjak ke peraduan tetapi Aku dan Rizal cukup senang karena bisa berkumpul dengan teman teman dan mencicipi Tipat Lontong buatan Mbok Tu (Pedagang Tipat langganan kami di pantai XX).

Seiring dengan beranjaknya Sunset, orang orangpun mulai pergi meninggalkan Pantai karena hari telah mulai gelap. Teman temanku yang cewek juga pamit untuk pulang lebih dulu sedangkan aku dengan Rizal memilih membantu Wayan merapikan papan surfingnya dan payung paying pantai yang disewakannya. Untungnya papan papan itu disimpan di sebuah gudang kecil yang berada persis di dekat pantai sehingga Wayan tidak perlu mendorong gerobak setiap hari seperti kebanyakan penyewa papan surfing lainnya di bali.

11 Okt 2012

Padang Bae-Denpasar| 2 Jam Bersama Polisi Ganteng 3

21.58


Memasuki daerah Sanur, tiba tiba Pak Nyoman membelokkan Sepeda Motornya kea rah Pantai. 
“Kita ke Pantai bentar ya” kata Pak Nyoman sambil mengelus tangan kiriku yang sedari tadi mengelus paha ketat Pak Nyoman.
Aku hanya terdiam saja sambil sesekali menciumi tengkuknya sebagai jawaban.
Pantai Sanur pada malam hari sangatlah sepi. Tak satupun orang terlihat disana. Mungkin karena kami berada di ujung pantai yang memang sepi dari hiruk pikuk suasana restaurant maupun hotel yang memadati bagian selatan pantai Sanur.
Setelah kami di Pantai, Pak Nyoman langsung mematikan mesin sepeda motornya dan menarik tangan saya menuju sebuah bangku kecil di bawah pohon yang mungkin biasa digunakan para pedagang pantai pada siang hari.
Seolah tak mampu menahan bara nafsu yang membara, Pak Nyoman langsung mendekap tubuhku erat dan melumat bibirku. Lidah kami saling bergulungan, berhisapan satu sama lain untuk berbagi rasa yang menggebu. Sementara tangan tangan kami bergerilya menjelajahi setiap jengkal dari tubuh kami. Akupun menggoyang goyangkan pantatku untuk membuat gesekan dengan kontol Pak Nyoman yang sudah mengeras didalam Celana Ketatnya sambil sesekali kedua tanganku meremas bongkahan pantat pak Nyoman yang gempal.

Padang Bae-Denpasar| 2 Jam Bersama Polisi Ganteng 2

19.39


Aku benar benar bingung memikirkan cara untuk bisa sampai di Denpasar karena esok harinya aku harus kembali bekerja.
“Mas benar benar ga punya uang untuk bayar Taxi?” kembali Polisi itu yang di name tag nya tertulis nama Nyoman bertanya padaku. AKu hanya mengangguk pelan.
Tiba tiba dia menghampiriku lalu meraba pundakku. “tenang mas, nanti saya yang antar ke Denpasar” .
Seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia katakana. Aku memandangnya dengan senyum bahagia. “Benar pak Nyoman mau antar saya ke Denpasar” tanyaku memastikan. Diapun hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
Aku yang tak tau harus berkata apa, langsung bangkit dari dudukku dan memeluk Pak Nyoman dengan sangat erat sambil mengucapkan terima kasih.
Cukup lama aku memeluknya, lalu dia melepaskan pelukanku “ maaf mas, ga enak nanti di lihat orang” katanya berbisik padaku.
Akupun hanya tersipu malu. “Maaf Pak, saya terlalu gembira” kataku sambil kembali duduk di bangku panjang.
“Ga apa apa Mas, tapi mas harus nunggu sejam lagi karena shift saya baru selesai satu jam lagi” jawabnya.
“Oh tidak apa apa, Pak” kataku.
Entah kenapa aku menjadi penuh selidik dengan Pak Nyoman, Aku memperhatikan setiap jengkal dari tubuh kekarnya yang terbalut seragam Polisi ketat. Dia terlihat sangat gagah.
Satu jam terasa begitu singkat karena aku sangat menikmati setiap interaksi dengan Polisi Ganteng yang baik hati yang tengah duduk didepanku.
Sebuah motor berhenti di depan Pos Polisi tempat Pak Nyoman bertugas. Pak Nyoman lalu beranjak dari tempat duduknya dan langsung menyapa orang yang baru datang tersebut yang juga seorang Polisi. “Malam Pak Putu” kata Pak Nyoman menyapa dengan ramah.
“Malam Pak Nyoman, maaf ya saya terlambat” kata bapak tersebut sambil meletakkan helm-nya diatas meja.